Pimpinan & Pendiri
Ma'As Shobirin
Pimpinan & Pendiri
Ma’as Shobirin adalah sosok yang luar biasa. Siapa sangka, dulunya hanya seorang penjaga toko biasa, namun kini telah menjadi dosen sebuah universitas ternama di Jawa Tengah. Berbekal tekad dan ketekunan, ia mampu meraih kesuksesan dalam hidup, membuktikan bahwa segala yang diinginkannya selalu diraih dengan sungguh-sungguh.
Sebelum mendirikan Griya Peradaban, Ma’as Shobirin pernah bercita-cita menjadi pilot dan pedagang batik. Rasa ingin tahunya yang tinggi terhadap teknologi membuatnya mendaftar di kursus komputer Kelompok Kursus & Studi Jakarta, yang kemudian berubah menjadi perguruan tinggi. Ia diterima sebagai mahasiswa di Institut Informatika dan Komputer (STI&K) tanpa melalui tes seleksi. Selama masa kuliahnya, ia bekerja sebagai perwakilan pemasaran di PT. Pure Kurnia Abadi dan PT EDP Assistance Esex Indonesia, setelah meninggalkan dunia batik yang sebelumnya ia tekuni. Pada tahun 1983, ia lulus sebagai Sarjana Komputer pertama dan satu-satunya di Indonesia saat itu. Tak lama kemudian, ia bekerja di MDS Qantel sebagai Sistem Analis Komputer, sambil mengajar di Lembaga Pendidikan Komputer Amerika Indonesia (LPKIA). Enam bulan kemudian, ia diangkat sebagai Direktur LPKIA.
Pada tahun 1986, ia kembali ke Semarang dan mendirikan lembaga Penyaluran Bakat Pemuda nonformal yang dinamai Griya Peradaban. Organisasi ini terus berkembang hingga menjadi yang sekarang ini.
Ma’as Shobirin meraih gelar PhD di bidang Ekonomi dari Universitas Merdeka Malang pada tahun 2005, dengan konsentrasi kewirausahaan. Pada tahun 2013, ia menerima anugerah Doktor Honoris Causa dari Universitas Teknikal Malaysia Melaka atas prestasinya dalam menjalin kerja sama dengan banyak universitas internasional. Semua pencapaian ini menjadi landasan kokoh baginya untuk mendirikan Griya Peradaban, sebuah organisasi yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan pengembangan budaya.